Fana
Kurangkul malam
Kupagut kelam
Kucumbu rembulan
Kusetubuhi waktu
Kulupa usia
Berpeluh gairah
Di ladang nafsu
Sesaat nikmat
Mengikat
Ajal tiada saat
Wuawua-05
Halusinasi
air mata
membatu
di rongga
mulut
telinga
bising
memekak
di ketiak
dubur
hati
luluh
meleleh
di antara
bibir
tubuh
rubuh
menggelepar
bising memekak
air mata
luluh meleleh
di ketiak bibir
mulut membatu
di rongga dubur
di antara
hati
Wuawua-05
Esa
kupetik rembulan
kusimpan rapi
di peti antik
esok kutengok
bulan bertambah
sembilan bulan
dalam peti
namun
cahaya tiada sembilan
Wuawua-05
Hening
Burai asap menari
lewat mulut
lalu
Sepi
Wuawua-05
Waktu
Purnama tiada tiba
Sepi menepis ramai
Malam kian kelam
Bintang menantang jalang
Hasrat berselimut kabut
Sesaat
Sabit menggelayut
Wuawua-05
Membelah Malam
Membelah malam
usai menyelam
di pekat kopi
senandung kerikil
tersentuh sepatu kulitmu
mengiring langkahmu
menerobos kelam
mataku enggan berpaling
dari tegar langkahmu
sambil menatap
kepergianmu, dik.
Wuawua, 1 Januari ‘06
Sembilan Anak Tangga
Usai lewati sore di awal ‘06
dengan berjuta cerita di antara dua gelas kopi
buatanmu
Sesekali ada tawa terselip
di kepulan asap 234
Din
di sembilan anak tangga
semua tersimpan rapi
dan di puncak tangga ada cahaya membias
biarkan menerpa wajah kita
Din
melangkahlah selama kaki kanan
dan kaki kiri belum menyatu.
Wuawua, 1 Januari ‘06
Aku Cemeti
Aku cemeti
yang senantiasa
mencambukmu!
entah sampai kapan.
Enyahlah rasa sakit
larut rasa sakit
yang tenang…
Desirku adalah
simponi yang ‘kan
mengiringmu
pada
kemanusiaan hakiki.
Kendari, 2006
Achmad Zain, berawal dari kesendirian, disertai keprihatinan atas kondisi perteateran di Sulawesi Tenggara, tahun 1992, Stone - demikian akrab dipanggil - mendirikan Teater Sendiri. Pada awal kiprahnya, kesendirian adalah kawan yang setia menemani perjuangannya. Tak lama kemudian, ada beberapa orang yang bergabung. Ia menulis naskah dan menyutradarai pementasan teater di Teater Sendiri. Puisinya diantologikan pada Antologi Puisi Teater Sendiri Dengung, Sendiri, Sendiri 2, Malam Bulan Puisi, Pembacaan Sajak Akhir Tahun TS-2005 (Teater Sendiri), Antologi Wasi Taman Budaya Banjarmasin. Membawa Teater Sendiri yang dibinanya pada berbagai event di Indonesia dalam Temu Teater Katimuri I, II, III dan Palu Indonesia Dance Forum. Pentas Teater Keliling di Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar