SEPASANG MIMPI
Mungkin kau lupa
Kita pernah menaruh
Sepasang mimpi
Dari matamu dan dari mataku
Di atas bantal tua
Yang membuatmu bertahun-tahun bertahan
Sebab pagi ini
Kau tak menemukan
Jalan menuju pulang
Sementara telur-telur waktu
Terus menetaskan rindu
yang cacat
Dari matamu
yang tak lagi membuka mimpi
Jika kau menemukan
Mimpi dari
mata yang lain
Lalu membaringkannya di atas
Dada
yang menampung mimpimu
Kenanglah sepasang mimpi
Dari matamu
dan dari mataku
Kendari, Desember 2010
TELUK KENDARI
Berkali-kali telah
Matahari menyisiri rambutmu
Yang merambat ke batu-batu
Tempat bersila para perindu
Saat pagi berlari-lari
Wajahmu berseri
Lengkung senyum jejalan
Tempat para pedagang
Menawarkan kenangan
Sebegitu saja?
Lalu senja
Mengelupaskan luka kering
Menganga
Pada pundak patung Lulo
Yang bergandengan tangan
Di taman
Mereka membelakangimu
Agar kau leluasa
Membuka dada
Dikeruk berlala-lama
Kendari, Desember 2010
CATATAN PAGI
Sisa pertemuan itu
Mestinya kucatat
Agar waktu tak
Menggugurkan ingatanku
Tentang setangkai cahaya
Dan pucuk-pucuk malam
Yang hampir layu
Agar bisa kubaca lagi
Di pelataran pagi
Sambil menghabiskan
Segelas rindu
Yang baru
Mendidih
Kendari, Desember 2010
SULPRINA RAHMIN PUTRI lahir di Kendari 0 Februari. Bergiat di Teater Sendiri dan telah ikut pentas di beberapa lakon di Kendari, Makassar, Solo, Banten, dan Bandung. Selain mengajar di salah satu sekolah dasar, ia juga menjadi pembawa acara berita di TVRI Sulawesi Tenggara.
Salam kreatif. Yakinlah, karya-karya Anda pasti punya pembaca.
BalasHapus