Selasa, 28 Desember 2010

SULPRINA RAHMIN PUTRI


SEPASANG MIMPI

Mungkin kau lupa
Kita pernah menaruh
                     Sepasang mimpi
Dari matamu dan dari mataku
                     Di atas bantal tua
Yang membuatmu bertahun-tahun bertahan
Sebab pagi ini
Kau tak menemukan
                     Jalan menuju pulang

Sementara telur-telur waktu
Terus menetaskan rindu     
                     yang cacat
Dari matamu 
yang tak lagi membuka mimpi

Jika kau menemukan
Mimpi dari 
                 mata yang lain
Lalu membaringkannya di atas
Dada 
         yang menampung mimpimu
Kenanglah sepasang mimpi
Dari matamu 
         dan dari mataku

Kendari, Desember 2010



TELUK KENDARI

Berkali-kali telah
Matahari menyisiri rambutmu
Yang merambat ke batu-batu
Tempat bersila para perindu

Saat pagi berlari-lari
Wajahmu berseri
Lengkung senyum jejalan
Tempat para pedagang
Menawarkan kenangan

Sebegitu saja?
Lalu senja
Mengelupaskan luka kering
                        Menganga
Pada pundak patung Lulo
Yang bergandengan tangan
Di taman
Mereka membelakangimu
Agar kau leluasa
Membuka dada
Dikeruk berlala-lama

Kendari, Desember 2010


CATATAN PAGI

Sisa pertemuan itu
Mestinya kucatat
Agar waktu tak
Menggugurkan ingatanku
Tentang setangkai cahaya
Dan pucuk-pucuk malam
Yang hampir layu

Agar bisa kubaca lagi
Di pelataran pagi
Sambil menghabiskan
Segelas rindu
Yang baru
            Mendidih

Kendari, Desember 2010

SULPRINA RAHMIN PUTRI lahir di Kendari 0 Februari.  Bergiat di Teater Sendiri dan telah ikut pentas di beberapa lakon di Kendari, Makassar, Solo, Banten, dan Bandung. Selain mengajar di salah satu sekolah dasar, ia juga menjadi pembawa acara berita di TVRI Sulawesi Tenggara.

1 komentar:

  1. Salam kreatif. Yakinlah, karya-karya Anda pasti punya pembaca.

    BalasHapus